Langsung ke konten utama

Potensi Pemanfaatan Terpenoid Untuk Makhluk Hidup


Sebelumnya telah dibahas mengenai apa itu Terpenoid, serta keunikan dan keragaman strukturnya. Kali ini kita akan membahas pemanfaatan Terpenoid yang sangat banyak kegunaannya untuk makhluk hidup. Terpenoid merupakan hasil metabolisme sekunder yang paling besar, serta kerap kali ditemui dalam bentuk minyak atsiri. Terpenoid dalam tumbuhan dapat mempengaruhi baik bau tumbuhan tersebut, rasa yang dihasilkan sampai ke warna tumbuhan. Karena tiap kelompok terpenoid mulai dari monoterpenoid, sesquiterpenoid, diterpenoid, triterpenoid, tetraterpenoid, dan politerpenoid mempunyai sifat masing-masing yang kemudian melekat pada tanaman yang mengandungnya. Metabolit sekunder ini diproduksi oleh tanaman hanya pada saat kondisi tertentu saja. Senyawa terpenoid selain bermanfaat bagi tumbuhan yang mengandungnya, juga bermanfaat bagi makhluk hidup yang lain melalui mengonsumsi atau mengekstrak tanaman yang mengandung terpenoid menjadi obat-obatan tradisional dan juga modern. 

Pada tumbuh-tumbuhan, terpenoid ini bermanfaat sebagai pengendali proses perumbuhan tanaman atau sebagai hormon yang merangsang pertumbuhan tumbuhan, yaitu terpenoid jenis seskuiterpenoid dan diterpenoid. Seskuiterpenoid ini juga berfungsi sebagai antibakteri dan anti mikroba dalam tumbuhan. Dimana berdasarkan hasil penelitian pada jurnal "Seskuiterpen Furanodienon dari Rimpang Curcuma xanthorrhiza dan Aktivitas Antibakterinya" yang ditulis oleh Diastuti,dkk pada tahun 2013, membuktikan bahwa tanaman Curcuma xanthorrhiza mengandung senyawa seskuiterpenoid dan mempunyai aktivitas bakteri yang rendah pada tanaman ini. Kemudian senyawa terpenoid lain yang bermanfaat bagi tumbuhan yaitu karotenoid yang merupakan turunan dari tetraterpenoid. Karotenoid dapat menimbulkan warna pada tumbuhan seperti warna merah, kuning, dan jingga. Jadi karotenoid ini akan menarik cahaya biru kemudian memancarkannya dalam warna merah, atau kuning kehijauan. Terpenoid juga bermanfaat sebagai anti serangga atau antiinsektisida pada tumbuhan, yang mana akan membantu tumbuhan dalam pertahanan diri terhadap serangan serangga.

Beberapa manfaat terpenoid ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Macaranga
Macaranga merupakan spesies tanaman yang tersebar di Afrika, Asia, Australia dan Pasifik. Di Indonesia, anaman ini hanya dapat diemukan di daerah Kalimantan Timur. Macaranga ini mengandung metabolisme sekunder diantaranya stilben, flavonoid, kumarin, terpenoid, tanin, dan lainnya. Macaranga biasa dipakai sebagai obat untuk mengatasi pembengkakan, bisul, memar, luka, antikanker, antioksidan, dan antiflamasi. 

2. Kunyit
Kunyit yang merupakan spesies Curcuma domestica Val merupakan jenis tanaan yang kerap diguanakan sebagai bahan obat di daerah Asia Tenggara dan tersebar luas di Asia Selatan, Cina Selatan, dan tentu saja banyak ditemukan hidup di Indonesia. Senyawa yang berkhasiat sebagai obat pada kunyit ini disebut dengan Kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin (10%), bisdesmetoksikurkumin, serta juga minyak atsiri. Minyak atsiri pada tanaman kunyit mengandung senyawa seskuiterpen alkohol, turmeron, dan zingiberen. Minyak atsiri pada kunyit ini mengandung antioksidan yang tinggi. Kemudian kurkumin dapat memperbaiki inflamasi yang berh8ubungan dengan diabetes dan kelebihan berat badan (obesitas). Kurkumin sebagai antikanker juga telah banyak diteliti melalui pendekatan in vitro dan in vivo. Selain itu, kunyit juga bermanfaat sebagai penghambat karsinogenesis, penghambatan poliferasi sel, anti estrogen, antiangiogenesia. Untuk penyembuhan luka pada penderita diabetes, dapat menggunakan serbuk kunyit. Ada juga sebuah penelitian pada tahun 2004 yang menemukan bahwa kunyit ini dapat menghambat menumpuknya senyawa beta amiloid yang mana jika senyawa ini menumpuk, dapat merusak otak dan menyebabkan penyakit Alzheimer. Selain untuk pengobatan, secara realitasnya kunyit ini tentu saja dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. Dimana kunyit ini dijadikan sebagai jamu kemudian diperjual-belikan oleh masyarakat, lalu sebagai bahan kosmetik, bumbu masak, dan bahkan dapat di ekspor ke luar negeri untuk pendapatan masyarakat.

3. Sirsak dan Srikaya
Kedua jenis tanaman ini berasal dari Afrika yang banyak digunakan sebagai antihiperglikemia, antihiperlipidemia, antimalaria, antiparasit, antibakteri, insektisida, antivirus, dan juga antikanker. Sirsak dan srikaya ini mengandung senyawa triterpen, flavonoid, leucoanthocyanes, sterol tak jenuh, polifenol, dan polisakarida. Pada sirsak, bagian buah, bii, daun, dan juga akarnya bermanfaat sebagai anti pestisida alami, larvasida, penolak serangga, dan juga antifeedant. Lalu pada tanaman srikaya bersifat anti racun kontak, insektisida, dan juga penolak serangga. Penggunaan srikaya dan sirsak sebagai pestisida alami ini dapat juga membantu perekonomian masyarakat. Karena mengurangi biaya produksi untuk membeli pestisida dan dapat membuatnya dari bahan alam yang tentu tidak mencemari lingkungan.  

4. Pohon Pinus
Pohon pinus yang disebut juga dengan tusam merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia. Pohon pinus merupakan tumbuhan yang mengandung politerpenoid. Getah pinus ini disebut dengan terpentin. Getah pinus dapat dimanfaatkan untuk resin dan juga bahan pembuatan cat. Selain itu, ternyata pohon pinus bisa digunakan dalam bidang kesehatan, yaitu untuk mengurangi stress. Tapi bukan dengan mengonsumsi pohon pinus, melainkan dengan berjalan-jalan di hutan pohon pinus. Kemudian bisa sebagai penyembuh msalah pernafasan seperti bronkitis dan pilek dengan meneteskan minyak ekstrak dari pinus kedalam air panas lalu dihirup. Pohon pinus juga bisa sebagai pereda nyeri otot dengan menggosokkan minyak pinus ke bagian yang nyeri.

5. Jambu Biji
Tanaman ini mengandung senyawa flavonoid, saponin, minyak atsiri, minyak lemak, kuersetin, tanin, triterpenoid, steroid, dan fenol hidrokuinon. Jambu biji mempunyai nama latin Psidium guajava L. Jambu biji memiliki kandungan vitamin C. Jambu biji bermanfaat sebagai pencegah kanker, menurunkan hipertensi, mengobati diare, mengatasi batuk, untuk kesehatan kulit, menurunkan kadar gula, mengatasi keputihan, melancarkan haid, melancarkan pencernaan, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian diatas, maka jawablah permasalahan dibawah ini :
1. Kandungan terpenoid banyak dijumpai di banyak jenis tumbuhan. Bagaimana jika tumbuhan yang mengandung terpenoid misalnya membusuk atau bereaksi dengan senyawa kimia berbahaya, adakah kemungkinan kandungan terpenoid dalam tumbuhan ini menghilang? Atau sebutkan faktor lain yang memungkinkan menjadi penyebab hilangnya kandungan terpenoid, jika ada.
2. Kita ketahui bahwa kunyit dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Misalnya ada seseorang mengidap penyakit diabetes dan kemudian setelah disarankan, dia rutin sehari sekali mengonsumsi perasan air kunyit. Namun tidak ada efek atau perubahan dengan kadar gula darah dalam tubuhnya. Jadi, apa penyebab hal tersebut bisa terjadi?
3. Jambu biji yang mengandung triterpenoid dapat berfungsi sebagai menurunkan kadar gula. Namun kita tahu bahwa jambu biji memiliki rasa manis yang berarti dia mengandung gula walaupun kandungan gulanya tidak terlalu tinggi. Jadi bagaimana bisa buah yang mengandung gula ini berguna untuk menurunkan kadar gula darah?

Komentar

  1. Baiklah disini saya akan membantu menjawab permasalahan dari Novela pada nomor 2
    Menurut pendapat saya yang harus kita ketahui pertama kali dulu adalah bahwa kunyit itu berfungsi untuk mendukung kesehatan kita bukan untuk penentu. Disini tidak memberikan efek mungkin dikarenakan dari mengkonsumsinya dengan mencampurkan dengan obat lain, mengkonsumsinya tidak sesuai kadarnya atau secara berlebihan.
    Semoga membantu
    Terima kasih

    BalasHapus
  2. Saya Rd. Abdurrahman (A1C117015) akan menjawab no.3 jambu biji dapat menurunkan kadar gula darah karena jambu biji mampu menekan proses penyerapan kadar gula didalam tubuh sehingga tubuh tetap dijaga dan seimbang karena memiliki indeks glisemik (IG) yang rendah selain itu juga jambu biji mengandung enzim alpha-glucosidae.

    BalasHapus
  3. Saya Agustri manda sari (A1C117035) akan mencoba menjawa pertanyaan pertama, yang mana menurut saya kandungan senyawa terpenoid dalam tumbuhan tidak dapat hilang meskipun tumbuhan tersebut mengalami pembusukan. karena senyawa terpenoid yang terdapat dalam tumbuhan itu diambil akan melalui proses ekstrak terlebih dahulu dilaboratorium, sehingga meskipun tanaman itu busuk atau mati ketika diambil bagian tertentu yang mengandung senyawa terpenoid kemudian di uji maka kandungan nya akan tetap ada.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biosintesis Metabolit Primer dan Sekunder

Pada organisme hidup, terjadi proses perubahan dari molekul yang sederhana menjadi molekul yang kompleks dengan melalui proses metabolisme dengan produk hasilnya merupakan suatu metabolit, proses yang terjadi ini disebut dengan Biosintesis. Proses biosintesis ini terjadi di organel sel tunggal dan juga di organel sel ganda dimana prosesnya dibantu oleh kerja enzim. Reaksi yang terjadi di dalam organisme hidup ini baik reaksi sederhana sampai di tingkat sel, itulah yang dinamakan dengan Metabolisme . Secara sederhananya, metabolisme adalah proses yang berlangsung dalam tubuh untuk mendapatkan energi. Ketika makanan masuk melalui mulut dan masuk ke saluran pencernaan, maka zat gizi yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi akan diubah menjadi energi untuk melakukan aktivitas tubuh. Proses metabolisme ini kemudian untuk bahan dasar dalam menyusun lipid, asam nukleat, dan jenis karbohidrat lain. Metabolisme pada tanaman dibagi menjadi 2, yaitu metabolisme primer dan metabolisme

Keragaman dan Keunikan Struktur Terpenoid

Sebelumnya kita telah membahas mengenai metabolisme primer dan juga sekunder. Dimana tumbuhan tersebut mengalami metabolisme dan kemudian dijadikan sebagai obat-obat tradisional. Dari berbagai jenis tanaman ini banyak mengandung Alkaloid, Terpenoid, Steroid, Flavonoid, dan Safonin. Terpenoid merupakan hasil metabolisme sekunder yaitu turunan dari isopren dan di dapatkan dari hasil penyulingan minyak atsiri. Terpenoid tersusun dari atom karbon dan hidrogen. Jadi, minyak atsiri yang merupakan jenis bunga, mulanya ditemukan melalui perbandingan atom karbon dan hidrogen dengan perbandingan 8 : 5, maka disimpulkanlah bahwa minyak atsiri merupakan golongan terpenoid. Terpenoid merupakan penghasil obat terbesar bila dibandingkan dengan alkaloid, terpenoid dan lainnya. Kaidah dasar enentuan struktur Terpenoid di dapat dari susunan kepala-ke-ekor yaitu susunan isopren. Terpenoid mempunyai turunan yaitu Taksodon dan Vernomenin yang pada manusia bermanfaat sebagai pencegah berkembangnya tu

Jurnal Percobaan - 05 Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I Penyusun Novela Melinda (A1C117007) Dosen Pengampu Dr. Drs. Syamsurizal, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2019 PERCOBAAAN - 05 I. Judul : Reaksi Reaksi Aldehida dan Keton II. Hari / Tanggal : Sabtu / 23 Maret 2019 III. Tujuan : Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah : 1. Untuk memahami asas - asas reaksi senyawa karbonil. 2. Untuk memahami perbedaan reaksi antara aldehida dan Keton. 3. Untuk menjelaskan jenis jenis pengujian kimia sederhana yang dapat membedakan aldehid dan Keton. IV. Landasan Teori Gugus karbonil dimilki oleh aldehida dan keton yaitu C=O. Sifat reaksi umum dari aldehida dan keton ini sama dengan sifat dari gugus karbonil, seperti dalam suatu pereaksi yang sama, jika aldehida dan keton direaksikan dalam pereaksi tersebut maka a