Langsung ke konten utama

Keragaman dan Keunikan Struktur Kimia Alkaloid

Alkaloid merupakan senyawa yang memiliki atom Nitrogen pada senyawanya. Alkaloid merupakan senyawa yang banyak terkandung di alam seperti halnya metabolit primer lainnya. Karena adanya nitrogen pada rantainya maka menyebabkan alkaloid ini bersifat basa. Alkaloid ini strukturnya heterosiklik. Jumlah minimal nitrogen yang terdapat pada alkaloid ini yaitu 1 atom. Berdasarkan atom nitrogennya, alkaloid terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Alkaloid yang mempunyai nitrogen heterosiklik.
a. Alkaloid Piridin-Piperidin
Alkaloid piridin-piperidin ini mempunyai 1 cincin karbon dengan 1 atom Nitrogen. Piridin-piperidin ini terdiri dari piperin, konin, trigonelin, arecolin, arecaidin, guvacin, cistisin, nikotin, lobelin, anabasin, dan spartein. Golongan senyawaini mempunyai 4 sub golongan yaitu : turunan piperidin, turunan proil-piperidin, turunan asam nikotinan, dan turunan pirinin dan pirilidin. Alkaloid kebanyakan bersifat basa, dimana sifat ini di dapat tergantung senyawa penarik elektron yang berada di dekat atom nitrogen. Bila senyawa tersebut bersifat pelepas elektron, maka tingkat elektron pada nitrogen akan meningkat sehingga menyebabkan alkaloid semakin basa. Akibat dari alkaloid yang sangat basa ini dapat menyebabkan alkaloid mudah mengalami dekomposisi.

b. Alkaloid Tropan
Alkaloid ini terdapat pada tanaman famili brassicacea, olacacea, dan rizophoracacea. Alkaloid tropan ini memiliki 1 atom nitrogen dengan alkilnya berupa N-CH3. Alkaloid tropan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat pada otak serta sumsum tulang belakang. Alkaloid tropan juga ditemukan pada angiospermae, yaitu famili solanacea, protaeceae, dan convolvulaceae. Golongan alkaloid tropan ini terbagi lagi menjadi 3 sub golongan yaitu : hiosiamin dan skopolamin, kokain, dan atropin, apotropin, dan belladonina.

c. Alkaloid Quinolin
Golongan alkaloid ini mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom karbon. Alkaloid jenis ini mempunyai bau yang menyengat dan senyawanya tidak berwarna. Senyawa ni mudah larut di dalam pelarut organik, dan juga air panas. Golongan alkaloid ini terbagi menjadi 4 sub golongan, yaitu : kinina, kinidina, sinkonidin, sinkonida, akronisina, campthotecin, dan viridisatin.

d. Alkaloid isoquinolin
Alkaloid isoquinolin ini masih dalam satu keluarga yang sama dengan quinolin. Isoquinolin ini terdiri dari alkaloid nakotika, dimana yang sering kali digunakan sebagai penghilang rasa sakit. Alkaloid ini mengandung senyawa adiktif seperti morfin dan kodein. Alkaloid isoquinolin ini dapat dijadikan berbagai obat seperti ipekak, emetin, hidrastin, sanguinaria, dan kurare. Karena sama seperti quinolin, maka strukturnya pun juga isoquinolin ini terdiri dari 2 cincin karbon yang mengandung 1 atom hidrogen. 4 sub golongan dari senyawa ini yaitu : morfin, emetina, hidrastina dan karadina, serta beberina.

e. Alkaloid Indol
Senyawa ini mempunyai struktur yang terdiri dari 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol. Alkaloid ini banyak termasuk dalam gugus isoprena. 6 sub golongan alkaloid ini yaitu : reserpina, vinblastina, vinleusina, vinrosidina, vinkristina, kemudian striknina dan brusnina, fisosigmina dan eserina, kemudian ergotoksina, ergonovina, ergometrina, dan terakhir kurare.

f. Alkaloid Imidazol
Senyawa alkaloid ini terdiri dari 2 atom nitrogen  dalam cincin karbonnya. Pada tanaman pilocarpus jaborandi senyawa ini adalah initi dasar dari pilokarpin yang tekandung di dalamnya. Senyawa alkaloid ini adalah senyawa yang memiliki inti imidazol di dalam kerangkanya.

g. Alkaloid Lupinan
Pada senyawa ini terdapat 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen. Senyawa ini terdapat pada tanaman lunpinus luteus dimana dapat bersifat oksitoksik. Dimana ditemukn berbentuk daun tanaman yang sudah kering.

h. Alkaloid Steroid
Pada senyawa ini mengandung 2 cincin karbon, 1 atom nitrogen. Dan kemudian ada terdapat 1 rangka steroid yang terdapat 4 inti karbon. Senyawa alkaloid ini terdiri dari 3 golongan yaitu : golongan pertama terdiri dari germidina, gemerina, valetridina, dan sevadina. Kemudian golongan kedua terdiri dari verascrosina. Dan terakhir pada golongan ketiga terdiri dari germina, gervina, protoveratrina, dan germitrina.

i. Alkaloid Amina
Pada senyawa ini tidak terdapat N heterosiklik. Pada golongan ini juga terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu efedrina, kolkisina, d-norpseudo efedrina, dan meskalina.

j. Alkaloid Purin
Senyawa ini terdiri dari 2 cincin karbon serta di dalamnya 4 atom nitrogen. Pada senyawa ini terbagi menjadi 3 golongan yaitu kafeina, theobromina, dan theofilina.

2. Alkaloid yang tidak mempunyai atom Nitrogen heterosiklik.
Pada senyawa ini, atom nitrogennya tidak tergabung dalam cincin karbon, namun terikat pada atom karbon yang ada pada rantai sampingnya. Ada 2 macam alkaloid jenis ini, yaitu :
a. Alkaloid Efedrin, yaitu mengandung 1 atau lebih cincin karbon dengan 1 atom nitrogen yang terikat pada rantai karbon samping.
b. Alkaloid Capsaicin, yaitu salah satunya terdapat pada Capsicum pubescens.

Permasalahan :
1. Alkaloid merupakan senyawa yang di dalamnya memiliki atom nitrogen pada rantainya, jadi menurut anda apakah atom nitrogen ini lah yang menjadi ciri khas dan pembeda antara alkaloid dengan senyawa metabolit lainnya?
2. Alkaloid umumnya ditemukan tidak berwarna, namun pada kulit buah delima yang berwarna merah juga terdapat alkaloid. Jadi mengapa hal ini bisa terjadi?
3. Jika terdapat lebih dari 1 senyawa metabolit sekunder didalam sebuah tanaman, bagaimana pengaruhnya terhadap tanamana tersebut? Misalnya mengandung flavonoid sekaligus alkaloid. Apakah ada senyawa yang lebih mendominasi diantara keduanya?

Komentar

  1. Muhammad Yamin (A1C117047) menjawab no 2. Karena didalam kulit buah delima tidak hanya mengandung senyawa alkaloid melainkan adanya senyawa lain juga seperti senyawa antosianin yang mana senyawa inilah yang mempengaruhi Pitman warna merah dari kulit buah delima tersebut.

    BalasHapus
  2. 1.Menurut saya iya, karena pada semua senyawa alkaloid mengandung atom nitrogen, berdasarkan artikel yang saya baca senyawa alkaloid ini paling sedikit mengandung 1 atom nitrogen, hal ini menunjukkan bahwa setiap alkaloid akan mengandung nitrogen. Sehingga nitrogen inilah yang menjadi ciri khas dari alkaloid itu sendiri. Trims

    BalasHapus
  3. 3. Tidak ada pengeruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman terebut dan yang mana yang dominan disini saya tidak bisa memilih yang mana yang dominan karena setiap tumbuhan mempunyai kandungan flavonoid dan alkaloid yang berbeda-beda. terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keragaman dan Keunikan Struktur Terpenoid

Sebelumnya kita telah membahas mengenai metabolisme primer dan juga sekunder. Dimana tumbuhan tersebut mengalami metabolisme dan kemudian dijadikan sebagai obat-obat tradisional. Dari berbagai jenis tanaman ini banyak mengandung Alkaloid, Terpenoid, Steroid, Flavonoid, dan Safonin. Terpenoid merupakan hasil metabolisme sekunder yaitu turunan dari isopren dan di dapatkan dari hasil penyulingan minyak atsiri. Terpenoid tersusun dari atom karbon dan hidrogen. Jadi, minyak atsiri yang merupakan jenis bunga, mulanya ditemukan melalui perbandingan atom karbon dan hidrogen dengan perbandingan 8 : 5, maka disimpulkanlah bahwa minyak atsiri merupakan golongan terpenoid. Terpenoid merupakan penghasil obat terbesar bila dibandingkan dengan alkaloid, terpenoid dan lainnya. Kaidah dasar enentuan struktur Terpenoid di dapat dari susunan kepala-ke-ekor yaitu susunan isopren. Terpenoid mempunyai turunan yaitu Taksodon dan Vernomenin yang pada manusia bermanfaat sebagai pencegah berkembangnya tu

Biosintesis Metabolit Primer dan Sekunder

Pada organisme hidup, terjadi proses perubahan dari molekul yang sederhana menjadi molekul yang kompleks dengan melalui proses metabolisme dengan produk hasilnya merupakan suatu metabolit, proses yang terjadi ini disebut dengan Biosintesis. Proses biosintesis ini terjadi di organel sel tunggal dan juga di organel sel ganda dimana prosesnya dibantu oleh kerja enzim. Reaksi yang terjadi di dalam organisme hidup ini baik reaksi sederhana sampai di tingkat sel, itulah yang dinamakan dengan Metabolisme . Secara sederhananya, metabolisme adalah proses yang berlangsung dalam tubuh untuk mendapatkan energi. Ketika makanan masuk melalui mulut dan masuk ke saluran pencernaan, maka zat gizi yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi akan diubah menjadi energi untuk melakukan aktivitas tubuh. Proses metabolisme ini kemudian untuk bahan dasar dalam menyusun lipid, asam nukleat, dan jenis karbohidrat lain. Metabolisme pada tanaman dibagi menjadi 2, yaitu metabolisme primer dan metabolisme

Potensi Pemanfaatan Steroid Untuk Makhluk Hidup

Pada blog sebelumnya kita telah membahas mengenai struktur dari steroid. Sekarang kita akan membahas mengenai apa saja manfaat dari berbagai keragaman struktur steroid tersebut, yaitu mulai dari sterol, asam empedu, hormon kelamin, hormon adrenokortikoid, dan sapogenin. 1. Sterol Sterol adalah bentuk lain dari kolesterol. Sterol mempunyai manfaat baik bagi hewan, manusia dan tumbuhan. Pada hewan, sterol dapat membentuk bagian dari membran seluler yang poisinya untuk membawa pesan kedua pada persinyalan perkembangan. Begitu juga pada manusia, sterol berfungsi sebagai pemberi sinyal pada komunikasi seluler dan metabolisme umum. Didalam tubuh, kadar kolesterol mempunyai manfaat tergantung dari kadarnya dan letak dimana kolesrerol itu berada. Tanaman mengandung lebih dari 40 senyawa sterol dalam bentuk fitosterol. Fitosterol adalah senyawa steroid atau sterol yang mempunyai gugus etil pada rantai cabangnya. Fitosterol ini bertindak sebagai kolesterol baik (kolesterol HDL = High D