Langsung ke konten utama

Prosedur dan Tahap Screening Potensi Kimia Bahan Alam


Obat-obatan yang kita konsumsi sehari-hari, dalam pembuatannya dilakukan dengan bidang ilmu Farmasi. Dimana, ilmu ini menganalisis senyawa kimia secara kualitatif dan kuantitatif senyawa organik dan juga anorganik. Dalam artikel sebelumnya telah kita bahas mengenai pengertian dari senyawa kimia bahan alam yang bermanfaat bagi manusia. Dalam tahap pembuatan bahan-bahan alam tersebut, diperlukan ilmu farmasi untuk pengerjaannya. Sebelum pembuatan suatu obat, maka perlu dilakukan tahap screening terlebih dahulu yaitu memisahkan antara bahan-bahan yang mengandung fitokimia dengan yang tidak ada fitokimianya dengan cara di identifikasi. fitokimia disini merupakan senyawa kimia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa screening fitokimia atau disebut juga dengan penapisan adalah tahap pertama yang dilakukan dalam memisahkan senyawa kimia yang diperlukan. Bahan yang dikenai penapisan ini disebut dengan simplisia. Adapun tahap-tahap membuat simplisia yaitu : memanen bahan, sortasi basah, dicuci, disortasi kering, dirajang, dikeringkan dan terakhir disimpan. 

Proses metabolisme pada makhluk hidup terbagi 2 yaitu metabolisme primer dan sekunder. pada kesempatan ini, kita akan membahas metabolit sekunder, yaitu produk yang dihasilkannya tidak dimanfaatkan langsung oleh tanamannya. Bahan yang diperoleh dari metabolisme sekunder menghasilkan metabolit sekunder tanaman yaitu bahan-bahannya dari bahan kimia organik primer seperti lemak, karbohidrat, dan protein. Nama lain dari metabolit sekunder yaitu fitoaleksin, yang berasal dari derivat flavonoid yaitu turunan dari sesquiterpens dan isoflavon yang merupakan turunan sederhana dari fenilpropanoid.

Dalam tahapan penapisan atau screening, harus memenuhi syarat terlebih dahulu yaitu prosesnya harus sederhana, harus berlangsung cepat, alatnya dirancang untuk kegunaan minimal, selektif terhadap bahan yang dianalisis, semikuantitatif, serta dapat memberi informasi kandungan bahan lain dalam senyawa yang diteliti tersebut.  Adapun langkah-langkah dalam screening yaitu : 
1. Reaksi identifikasi golongan Tanin
a. Identifikasi terhadap Katekol
  Pertama-tama di siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian sample dibasahi dengan FeCl3,  lalu diamati. Bila sampel berwarna hijau maka hasilnya positif. 
b. Identifikasi terhadap Pirogalotanin
   Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, dibasahi sampel menggunakan FeCl3, lalu diamati. Bila sampel berwarna biru maka hasilnya positif mengandung pirogalotanin.

2. Reaksi identifikasi golongan Dioksiantrakion
   Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang diperlukan, lalu dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan KOH dalam etanol, kemudian diamati. Bila hasil sampel berwarna merah, maka hasil dinyatakan positif.

3. Reaksi identifikasi Alkaloid
   Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, dimasukkan serbuk sampel kedala 3 tabung reaksi dan diteteskan masing-masing metanol ke dalamnya. Tabung 1 diteteskan HCl dan pereaksi Mayer, lalu diamati, jika terdapat endapan kuning maka hasilnya postif mengandung alkaloid. Tabung kedua diteteskan HCl dan pereaksi Bauchardat, lalu diamati, hasil dikatakan positif bila dihasilkan endapan berwarna coklat. kemudian tabung 3 diteteskan HCL dan pereaksi Dragendorf, lalu diamati, bila menghasilkan endapan jingga maka percobaan dikatakan berhasil.

4. Reaksi identifikasi golongan Saponin
   Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, kemudian sampel dimasukkan dalam tabung reaksi,  lalu ditambahkan 10ml air panas, dan setelah itu didinginkan, lalu dikocok selama 10 detik kuat-kuat, kemudian diamati buih yang terbentuk, jika setelah diteteskan HCl buihnya tidak hilang maka hasil adalah positif.

5. Reaksi identifikasi golongan Flavonoid
   Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, kemudian dimasukkan sampel kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan HCl dan FeCl3, kemudian diamati. Bila sampel menghasilkan warna merah maka mengandung flavonoid.

6. Reaksi identifikasi golongan Steroid
 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, lalu dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan etanol, kemudian dididihkan 10 menit dan disaring, lalu ampasnya diambil dan disuspensikan dengan air lalu ditambahkan dengan eter, sampel yang larut dalam eter ditambahkan dengan Lieberman-Bouchard, kemudian diamati hasilnya. Jika berwana pink maka hasilnya postif.

Berdasarkan uraian diatas, maka berikut permasalahan yang berkaitan :
1. Bagaimanakah syarat dapat dilakukannya screening?
2. Mengapa pada uji alkaloid saat diteteskan pereaksi mayer maka sampel menjadi kuning?
3. Bagaimana cara melakukan identifikasi saponin?

Komentar

  1. Saya Friska Utami (A1C117021) Reguler A. Saya akan menjawab pertanyaan no.2. Karena pada perekasi mayer mengandung merkuri klorida dan kalium iodida yang jika bereaksi dengan alkaloid akan menghasilkan warna kuning.

    BalasHapus
  2. Saya Agustri Manda Sari (A1C117035) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3 yaitu dengan memasukkan sampel kedalam tabung reaksi lalu ditambhakan air panas, di dinginkan kemudian dikocok selama 10 detik, diamati, dan terakhir ditambahkan HCl

    BalasHapus
  3. Nama :yossy mahardani
    Nim :A1C117034
    Saya akan mencoba menjawab no. 1

    1. Dalam melakukan screening, syarat yang harus dipenuhi diantaranya sederhana, cepat, alatnya minimal, dapat selektif menganalisis bahan, dan dapat mengidentifikasi bahan lain yang terkandung di dalam sampel

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keragaman dan Keunikan Struktur Terpenoid

Sebelumnya kita telah membahas mengenai metabolisme primer dan juga sekunder. Dimana tumbuhan tersebut mengalami metabolisme dan kemudian dijadikan sebagai obat-obat tradisional. Dari berbagai jenis tanaman ini banyak mengandung Alkaloid, Terpenoid, Steroid, Flavonoid, dan Safonin. Terpenoid merupakan hasil metabolisme sekunder yaitu turunan dari isopren dan di dapatkan dari hasil penyulingan minyak atsiri. Terpenoid tersusun dari atom karbon dan hidrogen. Jadi, minyak atsiri yang merupakan jenis bunga, mulanya ditemukan melalui perbandingan atom karbon dan hidrogen dengan perbandingan 8 : 5, maka disimpulkanlah bahwa minyak atsiri merupakan golongan terpenoid. Terpenoid merupakan penghasil obat terbesar bila dibandingkan dengan alkaloid, terpenoid dan lainnya. Kaidah dasar enentuan struktur Terpenoid di dapat dari susunan kepala-ke-ekor yaitu susunan isopren. Terpenoid mempunyai turunan yaitu Taksodon dan Vernomenin yang pada manusia bermanfaat sebagai pencegah berkembangnya tu

Biosintesis Metabolit Primer dan Sekunder

Pada organisme hidup, terjadi proses perubahan dari molekul yang sederhana menjadi molekul yang kompleks dengan melalui proses metabolisme dengan produk hasilnya merupakan suatu metabolit, proses yang terjadi ini disebut dengan Biosintesis. Proses biosintesis ini terjadi di organel sel tunggal dan juga di organel sel ganda dimana prosesnya dibantu oleh kerja enzim. Reaksi yang terjadi di dalam organisme hidup ini baik reaksi sederhana sampai di tingkat sel, itulah yang dinamakan dengan Metabolisme . Secara sederhananya, metabolisme adalah proses yang berlangsung dalam tubuh untuk mendapatkan energi. Ketika makanan masuk melalui mulut dan masuk ke saluran pencernaan, maka zat gizi yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi akan diubah menjadi energi untuk melakukan aktivitas tubuh. Proses metabolisme ini kemudian untuk bahan dasar dalam menyusun lipid, asam nukleat, dan jenis karbohidrat lain. Metabolisme pada tanaman dibagi menjadi 2, yaitu metabolisme primer dan metabolisme

Potensi Pemanfaatan Steroid Untuk Makhluk Hidup

Pada blog sebelumnya kita telah membahas mengenai struktur dari steroid. Sekarang kita akan membahas mengenai apa saja manfaat dari berbagai keragaman struktur steroid tersebut, yaitu mulai dari sterol, asam empedu, hormon kelamin, hormon adrenokortikoid, dan sapogenin. 1. Sterol Sterol adalah bentuk lain dari kolesterol. Sterol mempunyai manfaat baik bagi hewan, manusia dan tumbuhan. Pada hewan, sterol dapat membentuk bagian dari membran seluler yang poisinya untuk membawa pesan kedua pada persinyalan perkembangan. Begitu juga pada manusia, sterol berfungsi sebagai pemberi sinyal pada komunikasi seluler dan metabolisme umum. Didalam tubuh, kadar kolesterol mempunyai manfaat tergantung dari kadarnya dan letak dimana kolesrerol itu berada. Tanaman mengandung lebih dari 40 senyawa sterol dalam bentuk fitosterol. Fitosterol adalah senyawa steroid atau sterol yang mempunyai gugus etil pada rantai cabangnya. Fitosterol ini bertindak sebagai kolesterol baik (kolesterol HDL = High D